Gaharu
Gaharu, berasal dari bahasa Sangsekerta “aguru” yang berarti tenggelam (kayu berat). Dalam perdagangan internasional dikenal dengan nama agarwood, aloewood, atau eaglewood.
Dalam dunia industri wewangian (parfum) dan kosmetika, gaharu dibutuhkan sebagai bahan pengikat (fixative), sedangkan didunia kesehatan, gaharu sebagai bahan obat herbal yang aman bagi penggunanya.
Sudah gaharu, cendana pula". Itulah kata yang pantas kita ungkapkan bahwasanya kedua jenis kayu tersebut punya nilai jual sangat tinggi. Kayu cendana maupun gaharu (dari genus Aquilaria spp) merupakan kekayaan sumber daya alam yang saat ini di ambang kepunahan. kenapa .....?
Produksi gaharu bersumber dari hutan alam dengan memungut dari bagian kayu dari pohon mati alami. Kini, untuk pemenuhan permintaan pasar, masyarakat memburu gaharu dengan cara menebang pohon hidup yang mengakibatkan populasi pohon penghasil gaharu semakin menurun dan mengancam kelestarian sumber daya serta mengancam dari kepunahan.
Solusi alternative secara teknis yang dapat dilakukan adalah dengan pembudidayaan gaharu, baik pada kawasan insitu (endemik), maupun pada lahan ekssitu (non endemik) yang memenuhi kesesuain tumbuh,proses produksi pengahasil gaharu bisa dilakukan secara alami dan dimungkinkan produksi gaharu dapat direkayasa secara buatan. Diharapkan pohon penghasil komersial serta adanya upaya rekayasa produksi dapat memberikan nilai harapan perolehan pendapatan bagi masyarakat dalam memperbaiki dan meningkatkan kehidupan social ekonomi serta perolehan devisa bagi Negara dari sector kehutanan.
Atas dasar permintaan pasar yang tinggi dengan nilai jual yang meningkat tersebut, mendorong masyarakatuntuk berburu gaharu dengan cara menebang pohon hidup dan mencacah batang dalam upaya mencari bagian kayu yang telah bergaharu. Pola produksi tersebut telah mengundang komisi CITES (Convention on International in Trade Endagered of Wild Fauna and Flora Species) untuk tahun 2004 telah ditetapkan genus Aquilaria spp, dan Gyrinops sp, masuk kelompok tumbuhan dalam Apendix II CITES.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar